Rabu, 01 Februari 2012

Keluarga Silat Nasional Indonesia Perisai Diri

 clik here for english

Perisai Diri merupakan salah satu organisasi olahraga beladiri yang menjadi anggota IPSI (Ikatan Pencak Silat Indonesia), induk organisasi resmi pencak silat di Indonesia di bawah KONI (Komite Olahraga Nasional Indonesia). Perisai Diri menjadi salah satu dari sepuluh perguruan silat yang mendapat predikat Perguruan Historis karena mempunyai peran besar dalam sejarah terbentuk dan berkembangnya IPSI.
Perisai Diri didirikan secara resmi pada tanggal 2 Juli 1955 di Surabaya, Jawa Timur. Pendirinya adalah almarhum RM Soebandiman Dirdjoatmodjo, putra bangsawan Keraton Paku Alam. Sebelum mendirikan Perisai Diri secara resmi, beliau melatih silat di lingkungan Perguruan Taman Siswa atas permintaan pamannya, Ki Hajar Dewantoro.
Teknik silat Perisai Diri mengandung unsur 156 aliran silat dari berbagai daerah di Indonesia ditambah dengan aliran Shaolin (Siauw Liem) dari negeri Tiongkok. Pesilat diajarkan teknik beladiri yang efektif dan efisien, baik tangan kosong maupun dengan senjata. Metode praktis dalam Perisai Diri adalah latihan Serang Hindar yang mana menghasilkan motto "Pandai Silat Tanpa Cedera".

Minggu, 29 Januari 2012

=''Bulan Yang Berdebu''=





Kuhentikan gerakan tanganku mengatupkan selimut ke tubuh lelahku

Kupandang sekilas senyum indah yang mengintipku dari balik jendela kamarku

Kubalas senyumnya dengan tak kalah indahnya, menurutku

Dia memanggilku untuk datang menemani kesendiriannya

Hatiku bersorak, bahagia.....................

Aku yang selalu sendiri

Aku yang selalu merasa sepi

Kini ada yang memanggilku

Ada yang membutuhkanku

Sebentar lagi aku tak sendiri

Sebentar lagi aku ada yang menemani

Dibawah jendela kamarku kami bertemu

Ah....kau begitu indah, kau begitu baik

Padanya kukisahkan segala kesah

Kututurkan semua gundah

Ah....andai sejak dulu aku mengenalmu

Andai sejak dulu kutahu ada kamu yang mau mendengarkan sedu & sedanku

Kuyakin tak'kan pernah kuismpan seluruh gelisahku

Oh...!!! Bulan sabit yang indah, ma'afkan aku t'lah berbagi murungku denganmu

Katamu..''Ambillah cahayaku, biarkan aku merasai jubah debu milikmu,

Matamu begitu sayu, sekujur tubuhmu hampir beku, masuklah kembali ke kamarmu

Percikkanlah tetes-tetes embun fajar ke wajahmu

Lafazkan syair-syair cinta penenang hati & jiwamu

Lalu, katupkan kembali selimut hangat itu ketubuh indahmu dan senyumlah

Pejamkan matamu, jangan lagi menoleh kepadaku

Karena aku t'lah tertutup jubah debu milikmu

Kau takkan lagi melihatku, akupun akan segera bersembunyi

Rajaku sedang mengintipku dari singgasananya diujung timur sana

Aku akan datang lagi jika Sang Maha Raja memperkenanku